Kita Yang Muda Yang Berbudaya
Tabik
pun
Pekerjaan terbesar apa yang sebenarnya menjadi
Pekerjaan Rumah “PR” kita sebagai
masyrakat awam ataupun art society. Semakin
hari semakin tak jelas dan menjadi abu-abu identitas bangsa ini sebagai bangsa
yang kaya akan budaya. Tapi rakyatnya tak banyak yang tahu akan itu semua atau
malah tidak mau tahu akan itu semua pula. Pertanyaan kita sebagai orang awam
akan ini semua, tidak ada tindakan dari pihak ataupun instansi yang
bersangkutan untuk tetap melestarikan budaya kita yang kaya raya ini.
Seharusnya
bagaimanapun mungkin tidak ada yang tahu bagaimana budaya kita ini tetap
terjaga dan setiap orang yang tinggal di daerah itu mampu mempertahankan budaya
itu bahkan melestarikannya. Dewasa ini generasi yang bisa dikatakan sebagai
generasi pemeggang kendali akan semua ini sekali lagi seperti angkat tangan. Malah
terkesan banggan dengan budaya barat yang semakin menjamur di negeri yang kita
cintai ini.
Kita
harus bagaimana, bagaimana menyadarkan begitu banyaknya generasi-generasi
penerus negeri ini bahwa betapa indahnya negeri kita ini dimata kaum-kaum luar
sana. Bahkan kita yang saat in sebagai art
society / masyarakat seni terus mencoba dan mencoba memperkenalkan budaya
kita melalui seni gerak namun sedikit yang tertarik. Kurangnya apresiasi
terhadap kesenian dan apresiasi terhadap budaya kita sangatlah kurang.
Maka
dari itu pendidikan budaya dan kesenian darus ditanamkan sejak dini. Sejak kecil
anak-anak harus dikasih sebuah pengertian-pengertian akan nilai-nilai moral
agar generesi muda saat ini mempunyai jiwa moral untuk mencintai budaya kita
ini. Miskinnya moral merupakan salah satu aspek semakin luntur dan menghilang
seperti kabut ditelan malam. Marilah yang muda yang berbudaya. Mari kita jaga
dan lestarikan budaya kita, budaya kita bukan kuno atau kolot tapi budaya kita
budaya yang kaya dan membuat bangga akan Indonesia sebagai orang-orang yang
begitu bermoral budi pekerti.
Art Is Green
salam Budaya
Seja o primeiro a comentar
Posting Komentar