Pages - Menu

Selasa, 25 Desember 2012

Mahasiswa, Kurang Kritik dan Kreatifitas Terhadap Kesenian


Mahasiswa yang sering disebut orang-orang atau generasi intelektual,  tapi kenyatannya sebaliknya. Dewasa ini generasi muda yang digadang-gadang sebagai generasi penerus bangsa ini semakin menurun daya kritik, kreatifitas dan jiwa nasionalismenya. Yang terjadi kini hanya genrasi penuhh hura-hura dan alay.  Alay, kata itu sering kita dengar sehari-hari. Apakah benar alay itu proses menuju kedewaaan diri dan pola pikir. 


Banyak sekali tontonan di televise yang kita lihat merupakan sebuah contoh yang tidak semestinya di tayangkan. Bagaimana tidak seperti acara berita kekerasan, pencurian, pemerkosaan, tawuran, dan korupsi yang setiap harinya merupakan suplai makanan dan nutrisi otak kita.
Padahal kita makan setiap harinya hanya tiga kali dalam sehari, tapi berita yang seperti saya sebutkan di atas melebihi suplai makan kita. Pagi, siang, sore dan malam hari bahkan diri hari massihh ada siaran tersebut. Dan itu semua tidak kita tonton dari satu saluran saja, tapi lebih 3 siaran. Bayangkan saja supali pikiran kita selama sehari.

Semua yang kita tonton dan kita dengar merupakan wacana buat otak untuk difikirkan dan terkadang kita ada fikiran untuk kita lakukan. Untuk itu perlu pengkajian badan sensor terhadap siaran yang layak untuk disiarkan. Selain itu  perlunya  kontrbusi dari mahasiswa sebagai orang-orang intelektual untuk mengkriti hal tersebut. Dan jangan semata-mata langsung menirukan tonan tersebut  tanpa ada penyaringan untuk otak.

Selain itu, pentingnya kesenian terhadap kehidupan kita untuk menjadi orang yang disiplin, peka terhadap lingkungan sekitar, dan tanggung jawab. Akan jadi seperti apa jika generasi muda kita mendapat pendidikan dasar tentang kesenian dan budaya saat dini hingga mahasiswa, dan akhirnya ketika siap terjun di dunia luar. Kita akan menjadi generasi yang bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan bangsa ini, untuk lebih peka terhadap kondisi lingkungan sekitar dan bangsa ini. Bukan tanggung jawab pemerintah saja  tapi kita punya andil untuk menjadikan bangsa ini lebih baik.


“..kalau bukan kita siapa lagi.
Kalau tidak dari sekarang kapan lagi..”

Art is Green.

Seja o primeiro a comentar

Posting Komentar

Bego sih, Ini Lampung yai ©Template Blogger Green by Dwie Setia.

Mentariku