Mahasiswa, Kurang Kritik dan Kreatifitas Terhadap Kesenian
Mahasiswa
yang sering disebut orang-orang atau generasi intelektual, tapi kenyatannya sebaliknya. Dewasa ini
generasi muda yang digadang-gadang sebagai generasi penerus bangsa ini semakin
menurun daya kritik, kreatifitas dan jiwa nasionalismenya. Yang terjadi kini
hanya genrasi penuhh hura-hura dan alay.
Alay, kata itu sering kita dengar sehari-hari. Apakah benar alay itu
proses menuju kedewaaan diri dan pola pikir.
Banyak
sekali tontonan di televise yang kita lihat merupakan sebuah contoh yang tidak
semestinya di tayangkan. Bagaimana tidak seperti acara berita kekerasan,
pencurian, pemerkosaan, tawuran, dan korupsi yang setiap harinya merupakan
suplai makanan dan nutrisi otak kita.
Padahal kita makan setiap harinya hanya
tiga kali dalam sehari, tapi berita yang seperti saya sebutkan di atas melebihi
suplai makan kita. Pagi, siang, sore dan malam hari bahkan diri hari massihh
ada siaran tersebut. Dan itu semua tidak kita tonton dari satu saluran saja,
tapi lebih 3 siaran. Bayangkan saja supali pikiran kita selama sehari.
Semua
yang kita tonton dan kita dengar merupakan wacana buat otak untuk difikirkan
dan terkadang kita ada fikiran untuk kita lakukan. Untuk itu perlu pengkajian
badan sensor terhadap siaran yang layak untuk disiarkan. Selain itu perlunya
kontrbusi dari mahasiswa sebagai orang-orang intelektual untuk mengkriti
hal tersebut. Dan jangan semata-mata langsung menirukan tonan tersebut tanpa ada penyaringan untuk otak.
Selain
itu, pentingnya kesenian terhadap kehidupan kita untuk menjadi orang yang
disiplin, peka terhadap lingkungan sekitar, dan tanggung jawab. Akan jadi
seperti apa jika generasi muda kita mendapat pendidikan dasar tentang kesenian
dan budaya saat dini hingga mahasiswa, dan akhirnya ketika siap terjun di dunia
luar. Kita akan menjadi generasi yang bertanggung jawab terhadap diri sendiri
dan bangsa ini, untuk lebih peka terhadap kondisi lingkungan sekitar dan bangsa
ini. Bukan tanggung jawab pemerintah saja
tapi kita punya andil untuk menjadikan bangsa ini lebih baik.
“..kalau bukan kita siapa lagi.
Kalau tidak dari sekarang kapan
lagi..”
Art is Green.
Seja o primeiro a comentar
Posting Komentar