Pesona Gunung Tanggamus, Lampung Jalur Pendakian Yang Luar Biasa
Alam menyajikan ribuan bahkan
jutaan keindahan yang bisa membuat semua orang bersyukur atas kuasa-Nya. Sajian
alam memberikan imajinasi yang setiap orang butuhkan untuk berkreasi. Mendaki gunung
memberikan kesan yang amat mendalam bagi sipendaki. Di alam kita bisa meraskan
kebebasan berekspresi menimbulkan rasa solidaritas sesama pendaki bahwa hidup
adalah kebersamaan. Disisi lain keindahan dan panorama alam saat kita berada di
ketinggian sangatlah luar biasa membuat berdecak kagum. Selain itu flora dan
fauna yang masih tersimpan adalah salah satu suguhan tersendiri saat di gunung.
Gunung tanggamus itu adalah nama sebuah gunung
berketinggian 2.100 m dpl di Provinsi Lampung, tepatnya di Kabupaten Tanggamus.
Nama kabupaten pemekaran dari Kabupaten Lampung Selatan itu diambil dari nama
gunung tersebut.
Gunung Tanggamus memiliki pemandangan yang menawan. Dari
salah satu sisi punggungnya kita dapat menikmati keindahan Teluk Semangka,
teluk terbesar dan terdalam di Lampung. Kita dapat melihat kapal-kapal nelayan
yang tengah melaut atau kapal super tanker (tanker raksasa) pengangkut minyak
sedang lego jangkar. Ada satu tempat di Gunung Tanggamus yang menjadi favorit
para pendaki. Tempat itu dinamai basecamp sonokeling. Basacamp ini berada pada
ketinggian 700 meter di atas permukaan laut. Basecamp ini berada di kawasan
hutan sonokeling, pepohonan yang ditanam Dinas Kehutanan Provinsi Lampung 45
tahun lalu. Di sini para pendaki biasa menggelar perkemahan. Tempat ini berada
kurang lebih 2 jam perjalanan mendaki. Pas betul sebagai tempat beristirahat
setelah lelah mendaki punggung gunung dengan kemiringan 45 derajat itu.
Gunung ini sangat eksotis. Puncaknya yang selalu ditutupi
kabut menyimpan sesuatu yang tak dimiliki gunung lain, yakni hutan lumut. Hutan
lumut menjadi daya tarik tersendiri bagi para pendaki. Dari kalangan para
pendaki ada ungkapan “kalau belum sampai di hutan lumut berarti belum sampai ke
Tanggamus”. Ungkapan yang tidak berlebihan karena hutan lumut berada tepat di
puncaknya.
Di kawasan puncak Tanggamus masih bisa kita temui tanaman
khas hutan hujan tropis, seperti meranti, kruing, balau, rotan, dan pakis hutan
tumbuh rapat. Suara monyet dan siamang yang bersahut-sahutan masih bisa kita
dengar. Hanya sedikit kawasan itulah yang tersisa untuk flora dan fauna
berkembang-biak di Gunung Tanggamus, selebihnya mulai dari kaki hingga seluruh
lingkaran punggung gunung sudah dijamah tangan manusia yang mengubahnya menjadi
kebun sayur dan kebun kopi.
Sumber: http://green.kompasiana.com/penghijauan/2011/11/18/gunung-tanggamus-favorit-para-pendaki-lampung/
Seja o primeiro a comentar
Posting Komentar