Seni Karawitan, Salah Satu Budaya Yang Semestinya Kita Jaga Dari Sekarang
Musik
bisa dibilang sebuah alunan atau susunan nada yang menenagkan jiwa. Karena musik
dapat mencakup semua bagian dari kehidupan orang dari kalangan bawah sampai
paling atas. Banyak aliran tentang musik seperti pop, rock. Tapi ada yang lebih
menarik dan patut kita adikan sebuah wacana dewasa ini, yaitu seni Karawitan. Menengok
jauh kebelakang banyak sekali kebudayaan kia yang di akui oleh negara lain. Seperti
Reog ponorogo yang di akuin oleh Malaysia. Mengenai Reog Ponorogo, pada akhir tahun 2007,
terjadi kegemparan saat sebuah tarian dengan tampilan mirip Reog yang diberi
nama Barongan muncul di website milik Kementerian Kebudayaan, Kesenian, dan
Warisan Malaysia. Tarian Barongan tersebut diklaim sebagai warisan Melayu
yang dilestarikan di Batu Pahat, Johor dan Selangor, Malaysia.
Itu
sedikit dari sebagian kebudayaan Bangsa Indonesia yang diakui oleh negara lain.
Tahukah dari sekian kita yang mengaku orang indonesia yang mengetahui apa itu karawitan?
Karawitan
berasal dari bahasa jawa rawit berarti rumit, berbelit – belit, tetapi rawit
juga bararti halus, cantik, berliku-liku dan enak. Kata jawa karawitan
khususnya dipakai untuk mengacu kepada musik gamelan, musik Indonesia yang
bersistem nada nondiatonis ( dalam laras slendro dan pelog ) yang
garapan-garapannya menggunakan sistem notasi, warna suara, ritme, memilikia
fungsi, pathet dan aturan garap dalam bentuk sajian instrumentalia, vokalia dan
campuran yang indah didengar.
Istilah
gamelan telah lama dikenal di Indonesia, sudah disebut pada beberapa kakawin
Jawa Kuno. Arti kata gamelan, sampaio sekarang masih dalam dugaan-dugaan.
Mungkin juga kata gamelan terjadi dari pergeseran atau perkembangan dari kata
gembel. Gembel adalahalat untauk memukul. Karena cara membunyikan instrumen itu
dengan dipukul-pukul. Barang yang sering dipukul namanya pukulan, barang yang
sering diketok namanya ketokan atau kentongan, barang yang sering digembal
namanya gembelan. Kata gembelan ini bergeser atau berkembang menjadi gamelan.
Mungkin juga karena cara membuat gamelan itu adalah perunggu yang dipukul-pukul
atau dipalu atau digembel, maka benda yang sering dibuat dengan cara digembel
namanya gembelan, benda yang sering dikumpul-kumpulkan namanya kempelan dan
seterusnya gembelan berkembang menjadi gamelan. Dengan kata lain gamelan adalah
suatu benda hasil dari benda itu digembel-gembel atau dipukul-pukul.
Bagi
masyarakat Jawa gamelan mempunyai fungsi estetika yang berkaitan dengan
nilai-nilai sosial, moral dan spiritual. Kita harus bangga memiliki alat
kesenian tradisional gamelan. Keagungan gamelan sudah jelas ada. Duniapun
mengakui bahwa gamelan adalah alat musik tradisional timur yang dapat
mengimbangi alat musik barat yang serba besar. Di dalam suasana bagaimanapun
suara gamelan mendapat tempat di hati masyarakat. Gamelan dapat digunakan untuk
mendidik rasa keindahan seseorang. Orang yang biasa berkecimpung dalam dunia
karawitan, rasa kesetiakawanan tumbuh, tegur sapa halus, tingkah laku sopan.
Semua itu karena jiwa seseorang menjadi sehalus gendhing-gendhing.
Dari
sekian itu mari kita jaga warisan yang telah di tinggalkan oleh nenek moyang. Japernah
malu ngan bagi kita yang memiliki Jiwa seni untuk melestarikan budaya Karawitan
ini. Terkadang bagi kalangan kaum muda karawitan adalalah kesenian yang kuno
dan kolot. Tetapi kalau bukan kita siapa lagi yang akan melestarikan budaya kita
sendiri. Jangan sampai kita hnya bisa berkoar-koar saat kebudayaan kita sudah
diakui oleh negara lain. Mari kita jaga dan lestarikan budaya kita yang belum
bangsa lain memilikinya.
Salam
Art Is Green
Seja o primeiro a comentar
Posting Komentar