Pages - Menu

Selasa, 18 September 2012

DKM (Dewan Kesenian Metro) Mulai Mengeluarkan Tajinya


DKM (Dewan Kesenian Metro) dalam acara pelantikan Pengurus baru periode baru ini, 18 september 2012. Bekerja smaa dengan Educative Art Metro dan Sanggar Mitra Satata Metro lampung  mengadakan pameran Lukisan bertakjub  memunculkan pelukis pelukis metro yang lama tak bersua.

Educative Art Metro yang merupakan Forum Komunitas bagi para pendidik seni rupa di Metro dan sekitarnya bekerja sama dengan Perupa yang tergabung dalam Sanggar Seni Rupa Mitra Satata. DKM merupakan wadah apresiasi bagi seniman seniman metro untuk dapat mengapresiasikan karyanya. DKM sempat tak terlihat tajinya selama beberapa tahun lalu yang sebelumnya sempat mengeluarkan buku analogi puisi “100 meter dari gardu pos kota”. Itu mungkin terakhir kalinya DKM bereksistensi di dalam kesenian yang masih bisa dirasakan oleh masyarakat.

Visi dan misipun yang disampikan oleh Ketua DKM yaitu Rifian hadi, S.Pd., M.Pd yaitu menjadikan Kota Metro sebagai Kota yang mempunyai nilai kesenian dan Barometer kesenian di Metro maupun Lampung. Jelas tergambar masih banyak kekurangan dari sekian peluang yang ada saat ini. Dan mungkin perlu kerja keras untuk dapat merealisasikan hal tersebut. Salah satu kekuragan yang bisa dilihat adalah tak tersedianya Gedung Kesenian di Kota Metro. Itu merupakan sarana dan prasarana yang sangat dibutuhkan bagi seniman-seniman untuk lebih memadainya panggung apresiasi. Banyak SDM yang ada di Kota metro yang terjaring dalam komunitas kesenian masyarakat, Organisasi Teater yang ada di kota Meto seperti UKM Teater Mentari Universitas Muhammadiyah Metro, IMPAS STAIN Metro, selain itu juga Ekskul dari berbagai sekolah tingkat SMA Kota Metro (teater Batu, beringin, pelangi, joker). Tapi dari sekian komunitas-komunitas tersebut dalam melakukan pementasan banyak menglaami kendala oleh tempat dan anggaran. Harapan kedepan DKM dapat membatu komunitas yang merupakan SMD Kota Metro tersebut
.

Rumor mengatatakan akan dibangun sebuah gedung pementasan didepan SMA N 1 Metro yang membutuhkan biaya yang tidak sdikit. Jadi perlunya pengawasan dari pembangunan tersebut. Selain itu pengaktifan kembali Gedung Sesat yang ada di Kota Metro yang selama ini tidak tahu apa gunanya. Padahal gedung tersebut adalah tempat untuk kesenian. Dan selanjutnya Lapangan Samber yang perlu adaya tindak lanjut pembenahan seperti lampu dan pagar dan tempat yang strategis dalam Kota Metro.

Semoga kedepannya DKM dapat menjadi sebuah Dewan yang bisa menyampaikan Apresiasi kesenian di Kota metro sendiri. Dan menjadi Barometer Kesenian di Metro dan Lampung.

Seja o primeiro a comentar

Posting Komentar

Bego sih, Ini Lampung yai ©Template Blogger Green by Dwie Setia.

Mentariku