Pages - Menu

Sabtu, 29 September 2012

Lidah Mertua Merubah Sekitar Lebih Indah Dan Asri Karena Itu Adalah Seni




Akhir akhir tahun ini serasa bangsa indonesia secara tidak langsung terjadi banyak bencana dari banjir, longsor, kebakaran hutan, tsunami, dan gunung meletus. Itu semua akibat pembalakan atau eksplorasi hutan secara berlebihan dan penambangan Sumber Daya Alam seprti minyak dan batu baru yang tidak ada batasan. Secara tidak langsung hutan yang notabene sebagai penyeimbang alam akan semakin menurun kualitasnya.

Selain itu Kota Jakarta yang menjadi pusat pemerintahan Indonesia, kadar pencemaran udara semakin memburuk setiap harinya. Di kota-kota besar, kontribusi gas buang kendaraan bermotor sebagai sumber polusi udara mencapai 60-70 persen. Sementara itu, kontribusi gas buang dari cerobong asap industri hanya berkisar 10-15 persen. Sisanya berasal dari sumber pembakaran lain, misalnya dari pembakaran sampah dan hutan.

Sebagai penyumbang polusi terbesar, gas buang kendaraan bermotor pun mengeluarkan gas berbahaya, salah satunya adalah timbal (Pb2). Timbal memiliki dampak buruk terhadap kesehatan, di antaranya merusak jaringan saraf dan fungsi ginjal, keguguran, penurunan kecerdasan, hipertensi, anemia, serta kanker.  Itu tidak hanya terjadi dikota jakarta saj tetapi kota kota besar di indonesia. Untuk itu perlunya sosialisasi atau penanaman kembali hutan atau hal kecil yang dapat dilakukan oleh setia kepala keluarga untuk mnegurangi polusi atau kadar udara yang buruk yaitu dengan menanam tanaman hias yaitu, lidah mertua atau sansevieria.

Tanaman bunga lidah mertua adalah tanaman hias yang berasal dari benua Afrika ini bermanfaat sekali bagi udara lingkungan. Lidah Mertua atau dalam bahasa ilmiah disebut Sansevieria Trispasciata Prain ternyata berguna bagi manusia karena kelebihannya yaitu bisa menyerap racun yang bertebaran di udara sekitarnya seperti benzene dan karbon dioksida juga asap rokok. Ini berguna sekali sebagai penyaring udara. Tanaman ini lebih berguna ditempatkan pada ruangan yang berasap rokok atau memiliki tingkat polusi yang tinggi. Tanaman lidah mertua juga berguna apabila diletakkan di sudut dapur dan kamar mandi untuk mengurangi bau tidak sedap.


Selain dapa mengurangi kadar udara dari polusi kendaraan dan rumah tangga tanaman ini dpat berguna sebagai penghias ruangan yang akan semakin mempercantik ruangan atau rumah anda. Tanaman ini dapat diletakkan disetiap sudut ruangan ataupun didepan rumah. Penempatannyapun bervariasi sesuka minat anda, dapat ditaruh didalam pot atau di gantung agar lebih cantik ruangan anda. Pada ruangan, tanaman sansevieria dapat menangani sick building syndrome, yaitu keadaan suatu ruangan yang tidak sehat akibat tingginya konsentrasi gas korbondioksida, nikotin dari rokok, dan penggunaan AC. Satu tanaman sansevieria trifasciata lorentii dewasa berdaun 4/5 helai dapat menyegarkan kembali udara dalam ruangan seluas 20 m persegi.

Kelebihan lainnya, tanaman yang juga bernama Old Century Plant ini, mampu mereduksi radiasi gelombang elektromaknetik yang ditimbulkan oleh komputer dan televisi. Maka baik jika tanaman ini ditaruh di samping komputer atau televisi.

Menurut hasil penelitian mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mengoptimalkan penggunaan tanaman lidah mertua. Lewat penelitian uji laboratoriumnnya, Angga Adi Surya Pratama, Sukci Winanti, Yusron Mubarok, Milatul Cholifah, dan Deeska Noto Nagoro, sansevieria banyak mengandung unsur C (Kalsium), N (Nitrogen) dan O (Oksigen) dengan kandungan air yang sedikit. Tanaman ini memiliki banyak kelebihan antara lain sangat resisten terhadap polutan, dan mampu menyerap 107 jenis polutan di daerah padat lalu lintas dan ruangan yang penuh asap rokok.

Selain itu sansevieria ini merupakan bahan yang berasal dari alam dan ketika dia kembali ke alam tidak akan mencemari lingkungan. Dalam penelitiannya, mereka menjadikan lidah mertua menjadi karbon aktif atau adsorben dan dipasang dalam knalpot sepeda motor. Dari hasil penelitian yang diujicobakan dalam mesin sepeda motor 2 tak dan 4 tak, dengan konsentrasi 30 persen, timbal yang terserap mencapai 17,005 mg/kg. 

Untuk itu sangat di anjurkan bagi kepala keluarga untuk menanam tanaman hias ini disekitar rumah anda dan bagi pemerintah dapat meungoptimalkan tanaman ini ditanan di bahu jalansebagai cara mengurangi polusi ataupun mempercantik kota yang semakin asri. Karena indah dan asri itu akan menadi bagian seni kota itu sendiri. Tergantung dari pemerintah sendiri dan masyarakat bagaimana mengatur dmana akan ditempatkan tanaman hias ini. Semoga bermanfaat untuk bumi kita agar tetap lestari demi warisan anak cucu kita kelak.




Kalau bukan kita siapa lagi
Kalau tidak dari sekarang kapan lagi
Go green indonesiaku.

Seja o primeiro a comentar

Posting Komentar

Bego sih, Ini Lampung yai ©Template Blogger Green by Dwie Setia.

Mentariku