Pages - Menu

Rabu, 26 September 2012

Seni Karawitan, Salah Satu Budaya Yang Semestinya Kita Jaga Dari Sekarang


Musik bisa dibilang sebuah alunan atau susunan nada yang menenagkan jiwa. Karena musik dapat mencakup semua bagian dari kehidupan orang dari kalangan bawah sampai paling atas. Banyak aliran tentang musik seperti pop, rock. Tapi ada yang lebih menarik dan patut kita adikan sebuah wacana dewasa ini, yaitu seni Karawitan. Menengok jauh kebelakang banyak sekali kebudayaan kia yang di akui oleh negara lain. Seperti Reog ponorogo yang di akuin oleh Malaysia.  Mengenai Reog Ponorogo, pada akhir tahun 2007, terjadi kegemparan saat sebuah tarian dengan tampilan mirip Reog yang diberi nama Barongan muncul di website milik Kementerian Kebudayaan, Kesenian, dan Warisan Malaysia. Tarian Barongan tersebut diklaim sebagai warisan Melayu yang dilestarikan di Batu Pahat, Johor dan Selangor, Malaysia.

Itu sedikit dari sebagian kebudayaan Bangsa Indonesia yang diakui oleh negara lain. Tahukah dari sekian kita yang mengaku orang indonesia yang mengetahui apa itu karawitan?

Karawitan berasal dari bahasa jawa rawit berarti rumit, berbelit – belit, tetapi rawit juga bararti halus, cantik, berliku-liku dan enak. Kata jawa karawitan khususnya dipakai untuk mengacu kepada musik gamelan, musik Indonesia yang bersistem nada nondiatonis ( dalam laras slendro dan pelog ) yang garapan-garapannya menggunakan sistem notasi, warna suara, ritme, memilikia fungsi, pathet dan aturan garap dalam bentuk sajian instrumentalia, vokalia dan campuran yang indah didengar.


Istilah gamelan telah lama dikenal di Indonesia, sudah disebut pada beberapa kakawin Jawa Kuno. Arti kata gamelan, sampaio sekarang masih dalam dugaan-dugaan. Mungkin juga kata gamelan terjadi dari pergeseran atau perkembangan dari kata gembel. Gembel adalahalat untauk memukul. Karena cara membunyikan instrumen itu dengan dipukul-pukul. Barang yang sering dipukul namanya pukulan, barang yang sering diketok namanya ketokan atau kentongan, barang yang sering digembal namanya gembelan. Kata gembelan ini bergeser atau berkembang menjadi gamelan. Mungkin juga karena cara membuat gamelan itu adalah perunggu yang dipukul-pukul atau dipalu atau digembel, maka benda yang sering dibuat dengan cara digembel namanya gembelan, benda yang sering dikumpul-kumpulkan namanya kempelan dan seterusnya gembelan berkembang menjadi gamelan. Dengan kata lain gamelan adalah suatu benda hasil dari benda itu digembel-gembel atau dipukul-pukul.

Bagi masyarakat Jawa gamelan mempunyai fungsi estetika yang berkaitan dengan nilai-nilai sosial, moral dan spiritual. Kita harus bangga memiliki alat kesenian tradisional gamelan. Keagungan gamelan sudah jelas ada. Duniapun mengakui bahwa gamelan adalah alat musik tradisional timur yang dapat mengimbangi alat musik barat yang serba besar. Di dalam suasana bagaimanapun suara gamelan mendapat tempat di hati masyarakat. Gamelan dapat digunakan untuk mendidik rasa keindahan seseorang. Orang yang biasa berkecimpung dalam dunia karawitan, rasa kesetiakawanan tumbuh, tegur sapa halus, tingkah laku sopan. Semua itu karena jiwa seseorang menjadi sehalus gendhing-gendhing.

Dari sekian itu mari kita jaga warisan yang telah di tinggalkan oleh nenek moyang. Japernah malu ngan bagi kita yang memiliki Jiwa seni untuk melestarikan budaya Karawitan ini. Terkadang bagi kalangan kaum muda karawitan adalalah kesenian yang kuno dan kolot. Tetapi kalau bukan kita siapa lagi yang akan melestarikan budaya kita sendiri. Jangan sampai kita hnya bisa berkoar-koar saat kebudayaan kita sudah diakui oleh negara lain. Mari kita jaga dan lestarikan budaya kita yang belum bangsa lain memilikinya.

Seja o primeiro a comentar

Posting Komentar

Bego sih, Ini Lampung yai ©Template Blogger Green by Dwie Setia.

Mentariku