Lapangan Samber Tempat Yang Asik Buat Nongkrong Para Seniman
Selain taman KotaMetro/alun alun Kota Metro sendiri juga mempuyai ikon tempat nongkrong anak
muda yang tak pernah sepi. Lapangan Samber adalah sebuah tempat nongkrong kaum
muda asli kota metro sendiri atau para pelaar yang menuntut ilmu di metro. Lapangan
samber sendiri sangat strategis dengan pusat dan sangat dekat dengan taman. Akses
jalan yang sangat mudah dijagkau dengan siapapun.
Selain tempat nongkrong
kita juga dapat menikmati jajanan atau angkringan dipinggir lapangan. Lapangan samber
juga sering di gunakan untuk mengadakan acara musik seperti mengundang band
ibukota. Saat bulan puasa tiba biasanya di lapangan samber menyediakan wisata
aneka jajanan yang berjubel, sehingga orang-orang yang ingin berbuka puasa bisa
memilih aneka jajana untuk dinikmati saat berbuka.
Tapi dilain sisi
lapangan ini sangat kurang perhatian dalam fasilititas umum seperti toilet umum
dan lampu yang sangat minim. Padahal apabila pemerintah daerah mau
memperhatikan hal tersebut tidak mustahil lapangan samber akan lebih ramai dan
terjaga kebersihannya.
Saat kita sampai di
lapangan samber kita dapat melihat aneka grafiti dari anak-anak yang sangat
keratif. Tapi untuk grafiti pemerintah cenderung melarang karena di anggap
merusak pemandangan kota. Padahal kalau pemerintah mau terun dan memberi
workshop tentang grafiti itu sendiri yang berisi krittik dan saran tentang
pemerintah maka kota metro akan menjadi kota kesenian seperti Kota Jogjakarta. Hal
itu semua sangat perlu dikembangkan dan tidak ada batasannya, karena seni itu
bebas untuk berekspresi. Kalau seni itu dibendung maka matilah bangsa ini.
Selain itu apabila
fasilititas tersedia dilapangan samber, para seniman kota metro dapat memanfaatkan semua itu dengan
karya-karyanya. Para seniman teater atau penggiat seni teater dapat melakukan
pementasan, yang selama ini teater di anggap eksklusif oleh masyrakat dapat
dinikmati oleh umum oleh semua kalangan. Dan melakukan malam pentas setiap
malam minggu seperti membaca puisi. Dan para perupa dapat melukis disitu.
Tapi itu semua perlunya
perhatian oleh pemerintah daerah dalam memfasilitasi sarana dan prasarana di
lapangan samber itu agar dapat memberikan minat orang-orang untuk brekunjung di
kota metro. Apa tidak bangga kota metro yang kecil ini bisa menjadi seperti
kota Jogjakarta yang notabene kota kesenia. Dan itu semua dapat memberikan
input bagi pemerintah daerah dalam mengembangkan dan mempromosikan kota metro
sebagi kota pendidikan.
Salam
Art Is Green
Kalau bukan kita
siapa lagi
Kalau tidak dari
sekarang kapan lagi
Go green
1 Comentário:
Manteb artikelnya, cuma ada tulisan lapangan samber akan lebih banyak ? Mksudnya
Posting Komentar