Pages - Menu

Selasa, 02 Oktober 2012

Lapangan Samber Tempat Yang Asik Buat Nongkrong Para Seniman


Selain taman KotaMetro/alun alun Kota Metro sendiri juga mempuyai ikon tempat nongkrong anak muda yang tak pernah sepi. Lapangan Samber adalah sebuah tempat nongkrong kaum muda asli kota metro sendiri atau para pelaar yang menuntut ilmu di metro. Lapangan samber sendiri sangat strategis dengan pusat dan sangat dekat dengan taman. Akses jalan yang sangat mudah dijagkau dengan siapapun. 

Selain tempat nongkrong kita juga dapat menikmati jajanan atau angkringan dipinggir lapangan. Lapangan samber juga sering di gunakan untuk mengadakan acara musik seperti mengundang band ibukota. Saat bulan puasa tiba biasanya di lapangan samber menyediakan wisata aneka jajanan yang berjubel, sehingga orang-orang yang ingin berbuka puasa bisa memilih aneka jajana untuk dinikmati saat berbuka.

Tapi dilain sisi lapangan ini sangat kurang perhatian dalam fasilititas umum seperti toilet umum dan lampu yang sangat minim. Padahal apabila pemerintah daerah mau memperhatikan hal tersebut tidak mustahil lapangan samber akan lebih ramai dan terjaga kebersihannya.


Saat kita sampai di lapangan samber kita dapat melihat aneka grafiti dari anak-anak yang sangat keratif. Tapi untuk grafiti pemerintah cenderung melarang karena di anggap merusak pemandangan kota. Padahal kalau pemerintah mau terun dan memberi workshop tentang grafiti itu sendiri yang berisi krittik dan saran tentang pemerintah maka kota metro akan menjadi kota kesenian seperti Kota Jogjakarta. Hal itu semua sangat perlu dikembangkan dan tidak ada batasannya, karena seni itu bebas untuk berekspresi. Kalau seni itu dibendung maka matilah bangsa ini.
Selain itu apabila fasilititas tersedia dilapangan samber, para seniman kota metro  dapat memanfaatkan semua itu dengan karya-karyanya. Para seniman teater atau penggiat seni teater dapat melakukan pementasan, yang selama ini teater di anggap eksklusif oleh masyrakat dapat dinikmati oleh umum oleh semua kalangan. Dan melakukan malam pentas setiap malam minggu seperti membaca puisi. Dan para perupa dapat melukis disitu.

Tapi itu semua perlunya perhatian oleh pemerintah daerah dalam memfasilitasi sarana dan prasarana di lapangan samber itu agar dapat memberikan minat orang-orang untuk brekunjung di kota metro. Apa tidak bangga kota metro yang kecil ini bisa menjadi seperti kota Jogjakarta yang notabene kota kesenia. Dan itu semua dapat memberikan input bagi pemerintah daerah dalam mengembangkan dan mempromosikan kota metro sebagi kota pendidikan.


Kalau bukan kita siapa lagi
Kalau tidak dari sekarang kapan lagi
Go green

1 Comentário:

Unknown mengatakan...

Manteb artikelnya, cuma ada tulisan lapangan samber akan lebih banyak ? Mksudnya

Posting Komentar

Bego sih, Ini Lampung yai ©Template Blogger Green by Dwie Setia.

Mentariku